Ecosphere Community

 ECOSPHERE COMMUNITY
(LOCAL  RESEARCH COMMUNITY)

            1. Sejarah Ecosphere

    Awal mula komunitas ini berdiri dengan dasar potensi di Sumbawa yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Mahasiswa Fakultas Teknobiologi yang fokus pada bidang penelitian juga memiliki semangat yang luar biasa untuk mendalami lagi potensi alam yang ada diluar perkuliahan. Secara tidak langsung terbentuklah wadah untuk mengkaji dan meneliti serta memanfaatkan kekayaan alam di Sumbawa bagi mahasiswa FTB.

    Pada tanggal 26 Februari 2020 dengan adanya dukungan dari pihak kampus akhirnya terbentuk Komunitas Ecosphere yang berfokus dalam bidang penelitian. Komunitas Ecosphere yang selanjutnya disebut dengan Komunitas Riset Lokal ini langsung dibawahi oleh Fakultas Teknobiologi dan dibimbing oleh Pak Izzul Islam selaku dekan FTB itu sendiri. Bidang Riset dalam komunitas ini memiliki 4 fokus bidang,  yaitu Pertanian dan Agrokompleks, Kesehatan dan Farmasi, Energi dan Industri, Pertambangan dan Lingkungan.

2. Profil Ecosphere

Ecosphere merupakan komunitas yang berfokus dalam bidang penelitian dan bergerak pada 4 bidang utama yaitu Pertanian dan Agrokompleks, Kesehatan dan Farmasi, Energi dan Industri, Pertambangan dan Lingkungan. Selain dibidang penelitian, Ecosphere juga mengkaji, mempelajari, dan memaanfaatkan kekayaan alam yang ada di Pulau Sumbawa agar dapat dijadikan sebagai pembelajaran baru yang belum diketahui asal usul sebelumnya. Ecosphere juga melakukan observasi dan terjun lapangan langsung seperti mengumpulkan data atau sampel tanaman, peninjauan/pengamatan terumbu karang, observasi terumbu karang, dan transek pohon magrove. Tujuan lain dari ecosphere adalah menjadikan komunitas yang ramah dan peduli terhadap lingkungan, kesehatan, perkembangan industri, pangan, dan energi yang mencakup 4 bidang itu sendiri.

3. Struktur Kepengurusan  Ecosphere


4. Kegiatan Ecosphere

A. Transek Olat Maras

Transek Olat Maras, sebuah bentuk perwujudan fungsi dari Echosphere dalam membantu mencatat keanekaragaman hayati di lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa. Olat Maras yang diterjemahkan dari bahasa Sumbawa  berarti "Bukit Kebahagiaan" merupakan sebuah bukit yang menjadi ikon kampus sendiri. Olat Maras memiliki dua wajah, pada musim kemarau pepohonan kering menunjukan keindahannya. Sedangkan pada musim hujan, Olat Maras penuh dengan keanekaragaman hayati yang menjadi surga bagi spesies di dalamnya.

Sejak akhir Maret hingga April 2020, tim Echosphere melakukan kegiatan pengamatan untuk mengetahui populasi tumbuhan di Olat Maras. Pengamatan ini menggunakan metode transek garis (Line Transect) dengan membuat garis ukuran 1x1 meter, 2x2 meter, 5x5 meter, 10x10 meter dan 20x20 meter dalam 5 tempat berbeda. Dalam pengamatan ini, tim Echosphere mencatat dan menulis jumlah tumbuhan yang berada di garis transek berdasarkan ukurannya.

B. Pengamatan Terumbu Karang Wisata Pulau Dangar

Pulau Dangar atau biasa dikenal dengan nama lokal dangar ode merupakan salah satu pulau yang berada di sekitaran wilayah teluk saleh pulau Sumbawa. Pulau dangar dikenal dengan keindahan bawah laut dan pemandangan yang sangat indah sehingga pulau ini sering dijadikan objek wisata. Tim ecosphere mengadakan pengamatan terumbu karang di pulau dangar. Tim berangkat pukul 06.00 dan langsung menuju Desa Prajak yang berlokasi di moyo utara dengan jumlah anggota 9 orang. Saat tim sudah tiba di desa prajak langsung menuju ke pulau dangar dengan waktu tempuh perjalanan 30 menit menggunakan speed boat. Saat di tengah perjalanan, kapal atau speed boat akan diperiksa dan diberi pengarahan oleh petugas pengawas tentang zona dan batas yang boleh atau tidak boleh di lewati maupun digunakan sebagai tempat penyelaman. Pemandangan bawah laut selama perjalanan juga tak luput dari mata. Terumbu karang yang berwarna-warni, ikan yang beraneka ragam dan ubur-ubur serta beraneka ragam biota laut dapat dilihat dengan mudah sehingga menambah keindahan pulau dangar.

Saat tiba di pulau dangar tim beristirahat dan makan siang untuk bersiap menuju lokasi pengamatan terumbu karang. Pulau dangar menyediakan musollah dan toilet kecil sehingga cocok dijadikan tempat camping. Setalah usai beristirahat tim menuju ke lokasi pengamatan terumbu karang. Pengamatan terumbu karang dilakukan sekitaran pulau dangar pada dua lokasi yaitu dengan kedalaman 3-4 meter dan 2 meter menggunkan peralatan senorkeling. Pengamtan pada kedalaman 3 meter tim menemukan berbagai macam terumbu karang, ikan-ikan yang beragam serta biota laut. Adapun kedalaman 2 meter tidak jauh berbeda dengan kedalaman 3-4 meter hanya saja terumbu karang, ikan-ikan serta biota laut lainnya tidak sebanyak dikedalaman 3-4 meter. Pengamatan terumbu karang diwilayah pulau dangar sangat menakjubkan, berbagai terumbu karang, ikan-ikan dengan warna dan bentuk yang beragam, bintang laut yang berwarna warni serta kerang sangat memukaukan mata. Setelah melakukan pengamatan terumbu karang tim mencari kerang yang dapat dikonsumsi. Setelah puas menyantap kerang yang segar dan enak. Pengalaman pengamatan dipulau dangar dengan keindahan bawah laut dan pemandangan sekitarnya sangat susah didapat. 

C. Observasi Terumbu Karang dan Transek Mangrove di Pulau Gayung, Teluk Saleh, Sumbawa Besar, NTB 

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan lapangan yang dilakukan oleh komunitas Ecosphere pada tanggal 23 Juni 2020. Observasi terumbu karang dilakukan di perairan Teluk Saleh sekitar Pulau Gayung. Pengamatan ini dilakukan untuk mendata dan melihat keanekaragaman terumbu karang di sekitar Pulau Gayung serta memperoleh informasi informasi yang diperlukan agar nantinya melalui pengamatan ini dapat dilakukan konservasi terumbu karang untuk menjaga kelestarian perairan di sekitar wilayah tersebut. 

Selain observasi terumbu karang, Echospere Community juga melakukan kegiatan transek mangrove di pesisir pulau gayung. Mangrove adalah vegetasi yang tumbuh pada tanah berlumpur di daerah batas pasang surut, daerah pantai dan sekitar muara sungai. Salah satu kegiatan untuk melihat keanekaragaman mangrove di sekitar wilayah pulau gayung dengan menggunakan metode transek. Dengan metode ini kita dapat mengetahui kerapatan mangrove di pesisir pantai dan menganalisis spesies mangrove yang tumbuh. Data data yang kami dapat nantinya dapat digunakan untuk membuat sebuah publikasi yang dapat mengedukasi masyarakat.

4. Foto Kegiatan Ecosphere


A. Transek Olat Maras

Transek Olat Maras bersama pengurus Ecosphere


B. Pengamatan Terumbu Karang Wisata Pulau Dangar



Observasi dan pengamatan terumbu karang wisata Pulau Dangar


C.  Observasi Terumbu Karang dan Transek Mangrove di Pulau Gayung, Teluk Saleh, Sumbawa Besar, NTB 


Briefing Observasi Terumbu Karang di Pulau Gayung, Teluk Saleh, Sumbawa Besar


Observasi Terumbu Karang di Pulau Gayung, Teluk Saleh, Sumbawa Besar


Kondisi terumbu karang di Pulau Gayung, Teluk Saleh, Sumbawa Besar




           Transek mangrove di Pulau Gayung, Teluk Saleh, Sumbawa Besar, NTB 







Komentar